Telaah Atas Tasawuf Buya HAMKA Tentang Kesehatan Jiwa

  • Khudori Husnan Mahasiswa Pasca Sarjana STF Driyarkara. Peneliti independen dan aktivis LSM, alumnus program sarjana UIN Jakarta
Keywords: tawasuf; sufisme; Hamka; Islam; Nurcholish Madjid

Abstract

Nurcholish Madjid has pointed out that HAMKA (Haji Abdul Malik Karim Amrullah) was the pioneer of Neosufism in the country. This scholar developed a deep religious spirituality without seeking isolation from society. He suggested that a Sufi (Muslim mystic) should be active in society. HAMKA concept not separate from knowing God as another manifestation of the love of God which is the highest love that exists in the universe, including the love that also exists between the opposite sex. According to HAMKA, this love must be sacred and to be based on devotion to God. HAMKA raises love as a common theme that characterizes Western romance in addition to other characteristics. Through the power of imagination and creativity, know- ledge, experience and insight of Islam of HAMKA, then the romanticism becomes more Islamic (Sufism) as an indicator of his predicate as a philo- sopher, artist and scholar.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abd Chair, Pemikiran Hamka dalam Bidang Aqidah, Tasawuf dan Sosial Politik, Disertasi (Jakarta: IAIN Syarif Hidayatullah, 1996).
Abdul Hadi W.M, Tasawuf yang Tertindas, Kajian Hermeneutik terhadap Karya-karya Hamzah Fanzuri (Jakarta: Paramadina, 2001) Cet. KE-1
Abdul Karim Soroush, Abdul Karim Soroush Membongkar Otoritas dan Tradisi Agama (Bandung: Mizan, Terj, 2002), Cet. KE-1
Abdurrahman Wahid, Benarkah Buya Hamka Seorang Besar? Sebuah Pengantar, dalam Nasir Tamara, Buntaran Sanusi, dan Vincent Djauhari, Hamka di Mata Hati Ummat, (Jakarta: Sinar HARAPAN,1984).
Ahmad Syafi’i Maarif, Peta Bumi Intelektualisme di Indonesia, (Bandung: Mizan, 1995), Cet. Ke-3.
Azyumardi Azra, Jaringan Ulama Timur Tebngah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII, (Bandung: Mizan, 1994).
Azyumardi Azra, Renaisains Islam Asia Tenggara, Sejarah Wacana dan Kekuatan (Bandung: Remaja Rosda karya, 1999), Cet. KE-1.
Budhy Munawar-Rachman, “Arah Baru dalam Psikologi,” dalam Ulumul Qur’an, No.4, Vol.V, 1994.
E. Sumaryono, Hermeneutik, Sebuah Metode Filsafat (Yogyakarta, Kanisius, 1999), Cet. Ke-5.
Fazlur Rahman, Islam,Terj. (Bandung: PUSTAKA,1994).
Hamka, Pandangan hidup Muslim (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1992) Hamka, Renungan Tasawuf (Jakarta: Pustaka PANJIMAS,1995) Hamka, Tasawuf Moder, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 2000)
Hamka, Tasawuf, Perkembangan dan Pemurniannya (Jakarta: Pustaka Panji Mas, 1994)
Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, Jilid II (Jakarta: UI-Press, 1986), cet. Ke-VI.
J. Sudarminta, Epistemologi, Pengantar ke beberapa Pokok Masalah Filsafat
(Yogyakarta: Kanisius, 2002) Cet. Ke-1
Komaruddin Hidayat, Tragedi Raja Midas, Moralitas, Agama, dan Krisis Modernitas (Jakarta: Paramadina,1998), Cet. KE-1.
Kuntowijiyo, Paradigma Islam, Interpretasi untuk Aksi (Bandung: Mizan, 1998), Cet. Ke-8.
M. ‘Utsman Najati, Al-Qur’an dan Ilmu Jiwa (Bandung: Pustaka, Terj, 1997) Cet. KE-2.
M. Dawam Raharjo dalam Intelektual Intelegensia dan Perilaku Politik Bangsa, Risalah Cendikiawan Muslim (Bandung: Mizan, 1996), Cet.

Ke-III.
M. Deden Ridwan, Tradisi Baru Dalam Penelitian Agama Islam, Tinjauan Antar Disiplin Ilmu (Bandung: Nuansa, 2001), Cet. Ke-1.
M. Yunan Yusuf, Corak Pemikiran Kalam Tafsir Al-Azhar, Telaah Tentang Pemikiran Hamka dalam Teologi Islam (Jakarta: Pustaka PanjimAS,1990), Cet. Ke-1.
Malik B. Badri, Dilema Psikologi Muslim (Jakarta: Pustaka Firdaus, terj, 1994).
Muhammad Syamsu As, Ulama Pembawa Islam di Indonesia dan Sekitarnya
(Jakarta: Lentera, 1999), Cet. KE-2
Nurcholish Madjid, Islam Agama Peradaban, Membangun Relevansi Doktrin Islam Dalam Sejarah, (Jakarta: Paramadina, 2000), Cet. KE-2
Nurwahiddin, Pemikiran Tasawuf Hamka, Tesis, (Jakarta: IAIN Syarif HidayatuLLAH,1995).
Osman Bakar, Hierarki Ilmu Membangun Rangka-Pikir Islamisasi Ilmu, Menurut Al-Farabi, Al-Ghazali, Quthb Al-Din Al-Syirazy,Terj., (Bandung :Mizan, 1997).
Religio Psikoterapi dalam Perspektif Al-Ghazali, (Semarang: PTAIN/IAIN Walisongo Semarang, 2000)
Richard E. Palmer, Hermeneutics, Interpretation Theory in Schleiermacher, Dilthey, Heidegger, and Gadamer, (Northwestern: Northwestern Univercity Press, 1988) Vol. 8.
Seyyed Hossein Nasr and Oliver Leaman (Ed), History of Islamic Philosophy
(London: Routledge, 1996) Vol. I & II
Taufik Abdullah, Terbentuknya Paradigma Baru: Sketsa Wacana Islam Kontemporer dalam Mark R. Woodward (Ed), Jalan Baru Islam, Memetakan Paradigma Mutakhir Islam Indonesia, (Bandung: Mizan, 1998).
Tim Penyusun IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ensiklopedi Islam Indonesia, (Jakarta: Djambatan, 1992).
Wuradji, Pengantar Penelitian dalam Jabrohim (Ed), Metodologi Penelitian Sastra, (Yogyakarta: Hanindita Graha Widia, 2001), Cet. KE-1.
Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1996), Cet. Ke- 15.
Published
2014-07-01
How to Cite
Khudori Husnan. (2014). Telaah Atas Tasawuf Buya HAMKA Tentang Kesehatan Jiwa. Konfrontasi: Jurnal Kultural, Ekonomi Dan Perubahan Sosial, 1(2), 32-41. https://doi.org/10.33258/konfrontasi2.v3i2.61